Dari Limbah Menjadi Cemilan Sehat
CHEESE STICK merupakan makanan ringan yang biasa dijadikan cemilan berbentuk panjang dan pipih, teksturnya yang renyah serta memiliki rasa yang gurih dan tidak terlalu mengenyangkan. Cheese stick  terbuat dari adonan tepung terigu mentega, air dan ditambahkan bumbu sehingga menghasilkan cita rasa yang gurih. Bahan utama dari cheese stick ini biasanya tepung terigu yang berasal dari komoditas impor, karena tepung terigu berasal dari gandum. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2019 Indonesia mengimpor gandum, bahan utama tepung terigu, hingga mencapai 10,69 juta ton. Ketergantungan masyarakat Indonesia pada bahan pangan tertentu dapat melemahkan ketahanan pangan nasional. Untuk mengurangi penggunaan tepung terigu yang semakin meningkat maka dicari altenatif bahan baku yang berasal dari komoditas lokal. Tepung lokal yang dapat dijadikan alternatif yaitu tepung komposit yang berasal dari bonggol pisang dan ampas tahu yang pemanfaatannya masih terbatas dan biasanya hanya menjadi limbah. Ampas tahu dapat digunakan sebagai bahan baku tepung karena memiliki kandungan protein yang tinggi hingga mencapai 26,6%. Bonggol pisang juga baik dijadikan sebagai bahan baku tepung karena memiliki kandungan karbohidrat 66,2%. Selain itu komponen karbohidrat pada bonggol pisang tersebut mengandung inulin 1.16% yang dimana baik untuk kesehatan dalam melancarkan proses pencernaan tubuh. Inulin merupakan bahan pangan yang tidak dapat di hidrolisis oleh asam lambung maupun enzim pencernaan, tetapi dapat merangsang pertumbuhan dan aktvitas bakteri probiotik dalam saluran pencernaan. Proses pembuatan cheese stick dari tepung komposit ini dimulai dengan menyiapkan baha-bahan yang akan digunakan seperti tepung bonggol pisang, tepung ampas tahu, tepung tapioka, margarin, baking powder, garam dan keju. Setelah itu dilakukan pencampuran semua bahan hingga membentuk adonan, lalu adonan dibuat menjadi lembaran dan di potong menggunakan pasta maker. Setelah itu adonan digoreng dengan minyak hingga matang. Lalu cheese stick siap dihidangkan. (*) Sumber : Hariadi, H., Tensiska, T., & Sumanti, D. M. (2017). Pengaruh Penambahan Tepung Kacang Kedelai (Phaseolus radiatus L.) Pada Tepung Campuran Bonggol Pisang Batu (Musa bracycarph) Dan Tepung Jagung Terhadap Beberapa Karakteristik Cookies. Jurnal Agrotek Indonesia. https://doi.org/10.33661/jai.v2i2.1175 Mangunwidjaja, D., Rahayuningsih, M., & Suparwati, R. (2014). Pengaruh konsentrasi enzim dan waktu hidrolisis enzimatis terhadap mutu frukto-oligosakarida dari inulin umbi dahlia (Dahlia pinata). Agroindustri Indonesia, 3(1), 190–199. Persatuan ahli gizi Indonesia. (2017). Tabel Komposisi Pangan Indoensia 2017. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. * Yunita Meiyanasari, Mahasiswa Prodi Teknologi Industri Pangan, Universitas Padjadjaran (Unpad).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: